WahanaNewsGorontalo.co | Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, mengaku tidak kaget dengan adanya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang menewaskan satu anak buahnya, Sertu Ari Baskoro.
Sebagai catatan, penyerangan KKB kali ini merupakan kejadian pertama setelah Andika dilantik sebagai Panglima TNI pada Rabu (17/11/2021) lalu.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Andika mengatakan, terkait penanganan KKB di Papua, ia bakal segera memutuskan perubahan penangan konflik di sana, sebagaimana yang pernah ia sampaikan saat dirinya menjalani fit and proper test calon Panglima TNI, beberapa waktu lalu.
Ia mengaku tidak kaget dengan penyerangan KKB yang baru saja terjadi.
"Itu hal yang akan saya putuskan perubahannya sesuai dengan apa yang saya sampaikan pada saat fit and proper test. Memang itu rencana saya. Tetapi, kemarin itu memang bukan sesuatu yang saya kaget. Terus terang tidak. Karena kita kan juga sudah mengamati," katanya. Seperti dilansir dari WahanaNews.co, Selasa (23/11/2021).
Baca Juga:
Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024
Lebih lanjut, dengan perubahan yang bakal ia terapkan, Andika berharap penanganan konflik di Papua bakal lebih efektif.
"Tapi harus melakukan suatu pendekatan yang berbeda sehingga saya berharap akan lebih efektif. Sementara, karena saya juga akan orientasi di satuan internal, termasuk penanganan-penanganan operasi di seluruh Indonesia," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, prajurit TNI AD dari Satuan BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Suru-suru, Sertu Ari Baskoro, gugur setelah ditembak KKB.