WahanaNews-Gorontalo | Hari raya Idul Fitri 1443 H pada Senin (02/05/2022) lalu, beban puncak listrik di wilayah Jawa, Madura dan Bali menurun drastis yakni hanya 13.500 MW.
Sebagai perbandingan, di hari-hari biasa beban puncak listrik di wilayah tersebut bisa mencapai angka 28.000 MW.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kendati sempat mengalami penurunan, PLN memastikan tetap siaga melayani masyarakat dan menjamin keandalan pasokan listrik dengan menyiapkan personel hingga H+14 Idul Fitri.
Perusahaan listrik pelat merah itu memprediksi, beban puncak kelistrikan di Jawa, Madura, Bali akan kembali naik ke level 28.000 MW hingga 29.000 MW saat aktivitas kembali normal.
Di wilayah lain, saat Idul Fitri awal pekan ini, beban puncak regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) berada pada posisi 3.060 MW dengan daya mampu di level 4.720 MW.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Adapun, untuk regional Sumatera dengan daya mampu sebesar 7.180 mW, beban puncaknya selama momen Idul Fitri mencapai 5.330 MW.
Dan, beban puncak regional Kalimantan selama Idul Fitri mencapai 1.440 MW dengan daya mampu 2.460 MW.
“Pada Idulfitri kali ini kami menyiapkan total 2.982 posko pengamanan pelayanan Listrik dengan kekuatan 50.268 personel, 6.142 kendaraan dan 2.550 peralatan pendukung siaga di seluruh unit kawal keandalan pasokan listrik,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam konferensi pers pantauan kondisi kelistrikan Idul Fitri yang digelar virtual, Rabu (04/05/2022).