WahanaNews-Gorontalo | Jelang perayaan Lebaran Ketupat, warga Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, mulai sibuk membuat dodol Jawa Tondano (jaton).
Saat perayaan Lebaran Ketupat, hampir setiap rumah memasak dodol khas jaton yang nantinya akan dibagikan kepada tamu yang datang ke rumah warga setempat.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
Memasak dan membagikan dodol saat Lebaran Ketupat sudah menjadi tradisi turun temurun di Gorontalo.
Umumnya, tiga hari sebelum perayaan Lebaran Ketupat, warga sekitar sudah mulai memproduksi dodol Jaton.
Untuk memasak dodol dibutuhkan waktu yang cukup lama dan tenaga yang eksta, karena untuk memasak 10 kg dodol, dibutuhkan waktu sekitar 9 jam, dan harus terus diaduk agar campuran bahan merata.
Baca Juga:
Buletin Dakwah HTI Disita Densus 88 dari Terduga Teroris Gorontalo
Komposisi:
Tepung
Kacang
Santan Kelapa, dan
Gula merah
Sebagai perbandingan, untuk membuat 10 kg dodol, dibutuhkan 30 buah kelapa dan 15 kg gula merah.
Selesai dimasak, dodol masih membutuhkan waktu untuk pendinginan sekitar 12 jam.
Jika sudah dingin, 10 kg dodol dapat dibuat menjadi 225 bungkus dodol Jaton yang dibungkus dengan daun woka.
Biasanya daun woka dibeli dari daerah pegunungan di Limboto Barat, Gorontalo.
untuk membungkus dodol Jaton, harus benar-benar terampil, sebab jika tidak daun woka akan cepat sobek.[jef]