WahanaNews-Gorontalo | Setelah dua tahun tidak dapat dilaksanakan gegara pandemi Covid-19, akhirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo kembali mengizinkan masyarakat untuk perayaan tradisi Tumbilotohe.
Tradisi Tumbilotohe merupakan malam pasang lampu yang digelar secara meriah tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo di Gorontalo, Kamis (28/4/22) malam, mengatakan tradisi tahunan itu kembali dilakukan setelah dua tahun sebelumnya dilakukan secara terbatas karena pandemi COVID-19.
"Tahun ini kita dorong lebih semarak, lebih semangat karena tahun ini kita canangkan jadi tahun kebangkitan," ujar Nelson.
Ia menjelaskan, tahun 2022 menjadi tahun kebangkitan ekonomi dan kebangkitan semangat hidup.
Baca Juga:
Buletin Dakwah HTI Disita Densus 88 dari Terduga Teroris Gorontalo
Nelson membuat surat edaran kepada desa hingga kecamatan untuk mengajak masyarakat menyemarakkan tradisi tersebut.
"Bahkan ini kita lombakan," kata Bupati.
Ia mengungkapkan, makna dari tradisi Tumbilotohe adalah semangat dan memberikan tanda bulan suci Ramadhan akan segera pergi dan menyambut hari kemenangan pada Idul Fitri.
"Oleh karena itu, hari ini kita senang, karena Insya Allah menang kembali ke fitrah, di sisi lain kita sedih akan ditinggalkan Ramadhan," kata dia.
Nelson menambahkan, untuk lomba Tumbilotohe, dilakukan di tingkat kecamatan yang nanti akan dinilai oleh Dinas Pariwisata setempat.
Lampu minyak tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu dinyalakan di halaman masjid Baiturrahman, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis (28/4/2022).[jef]