WahanaNews-Gorontalo | PT PLN (Persero) terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan sisa pembakaran PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) sebagai bahan material untuk konstruksi.
Kali ini, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT), menggandeng Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) VII Kupang untuk mengoptimalkan pemanfaatan FABA untuk membangun infrastruktur.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"PLN mempunyai sumber daya dimana sebelumnya dianggap limbah yaitu FABA dari PLTU yang manfaatnya belum maksimal digunakan di NTT karena itu kami bekerja sama dengan pihak Lantamal Kupang," kata General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko di Kupang, Jumat (20/5/2022).
Ia menjelaskan, melalui kerja sama ini, pihak Lantamal Kupang akan memanfaatkan pasokan FABA atau abu sisa pembakaran material dari PLTU Bolok sebagai bahan material untuk membangun infrastruktur sipil di lingkungan Lantamal dan sekitarnya.
PLTU Bolok di Kabupaten Kupang, Pulau Timor, sendiri menghasilkan abu sisa pembakaran dalam bentuk FABA mencapai sebanyak 6.240 ton.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
FABA tersebut akan diolah untuk menghasilkan berbagai jenis material seperti bata interlock dan paving, bahan campuran pembuatan batako dan bahan campuran beton.
Jatmiko mengatakan, sudah banyak kegiatan PLN yang telah didukung TNI sehingga ia meyakini kolaborasi bersama Lantamal Kupang ini dapat mencapai hasil yang diharapkan untuk mendukung pembangunan di NTT.
"Dengan dukungan TNI melalui kerjasama ini, kami harapkan pemanfaatan FABA dapat lebih menyentuh dan dirasakan masyarakat terutama di Pulau Timor," katanya.