WahanaNews-Gorontalo | Rusia mengumumkan mulai memproduksi sistem pertahanan udara S-500 Prometey atau juga dikenal dengan 55R6M Triumfator-M.
Kementerian Pertahanan negeri itu menyatakan, sistem S-500 akan dikirimkan tepat waktu, seperti dikutip dari TASS.
Baca Juga:
Profil Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar: Karier Militer dan Tantangan di Tengah Kasus Way Kanan
“Saat ini, produksi serial sistem S-500 diatur dengan bantuan pencapaian terbaru dari sains dan teknologi asli,” kata Jan Novikov, CEO Almaz-Antey, perusahaan pembuat S-500.
Meleset dari rencana produksi di tahun 2014, akhirnya pada 2021 lalu sistem pertahanan udara jarak jauh ini telah diuji coba oleh Angkatan Bersenjata Rusia di Pusat Latihan Tempur Rudal Kapustin Yar.
Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov saat itu mengatakan, S-500 telah mencapai semua karakteristik yang telah ditetapkan.
Baca Juga:
Berani Hidup Tanpa Tentara, Begini Cara 10 Negara Ini Bertahan dari Ancaman
S-500-Prometey atau yang dikenal juga dengan 55R6M "Triumfator-M" merupakan sistem rudal permukaan ke udara atau anti pesawat Rusia pertama yang dikembangkan dalam sejarah Rusia baru-baru ini.
Sistem rudal balistik Rusia ini dimaksudkan sebagai pengganti sistem rudal A-135, dan merupakan peningkatan dari S-300 dan S-400 peninggalan Uni Soviet dan era Perang Dingin.
S-500 akan menjadi pelengkap sistem pertahanan udara utama Federasi Rusia saat ini yaitu S-400 yang juga telah diekspor ke China, Turki, dan India.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, S-500 dapat mencegat hingga 10 rudal hipersonik balistik dalam waktu bersamaan, termasuk rudal jelajah yang terbang dengan kecepatan 5 km/detik.
Dapat Mencegat Hipersonik
S-500 menggunakan kombinasi rudal permukaan-ke-udara untuk mengalahkan semua kemungkinan serangan udara dan ruang angkasa, seperti pesawat terbang, drone, pesawat ruang angkasa, jelajah, balistik, dan rudal hipersonik.
Ia memiliki jangkauan 600 kilometer (373 mil) dan dapat mencegat hingga 10 target secara bersamaan.Selain itu, radar “jam-proof” sistem lebih kuat daripada S-400 dan dapat beroperasi lebih lama daripada yang lain.
S 500 mampu mendeteksi ancaman di dekat ruang angkasa dari jarak hingga 2.000 kilometer (1.243 mil).[jef]