Gorontalo.WahanaNews.co, Kota Gorontalo - Sebanyak 11 organisasi non-pemerintah dan pecinta alam di Gorontalo membentuk Simpul Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Gorontalo di Sekretariat Woman Institute for Research and Empowerment of Gorontalo (Wire-G) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Aktivis lingkungan dari Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) Rahman Dako di Gorontalo Sabtu (11/5/2024) mengatakan, pembentukan WALHI dapat terlaksana setelah proses panjang.
Baca Juga:
SHGB Terbit di Pesisir Makassar, Walhi Desak BPN Beberkan Nama Pemilik
"Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya pengajuan pembentukan WALHI di Gorontalo telah disetujui. Walaupun saat ini baru berbentuk simpul," kata Rahman.
Kepala Divisi Penguatan Kelembagaan WALHI Nasional Hadi Jatmiko yang juga turut hadir dalam pembentukan Simpul WALHI Gorontalo itu mengatakan bahwa setelah pembentukan simpul akan ada asistensi yang dilakukan oleh tim asistensi.
Tim itu terdiri atas perwakilan Dewan Nasional, Eksekutif Nasional, dan dua Eksekutif Daerah WALHI terdekat, yakni WALHI Sulawesi Tengah dan WALHI Maluku Utara.
Baca Juga:
Pengelolaan Tata Ruang Buruk, Walhi Desak Cabut HGB Misterius 656 Hektare Laut Sidoarjo
"Asistensi adalah mekanisme internal kami untuk mendampingi simpul dalam menjalankan kerja-kerja terkait kelestarian lingkungan hidup dan advokasi persoalan perampasan wilayah kelola rakyat di Gorontalo," kata Hadi Jatmiko.
Selama ini di Gorontalo memang memiliki persoalan-persoalan lingkungan hidup dan perampasan ruang hidup rakyat. Di wilayah pesisir misalnya, ada kasus rusaknya Cagar Alam Tanjung Panjang akibat alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak.
Selain itu ada kasus konflik agraria antara warga dan perusahaan akibat perkebunan sawit di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato.