Gorontalo. WahanaNews.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan di Gorontalo akan terjadi pada bulan November 2023.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan dalam konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024 di Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Baca Juga:
BMKG: Suhu Global 2024 Tembus Batas Krisis, Sinyal Nyata Darurat Iklim
"Secara umum musim hujan diprediksi akan datang lebih lambat, yaitu terjadi pada sekitar 446 ZoM (63,8 persen) di seluruh Indonesia," terangnya.
Kata Ardhasena sejumlah 22 Zona Musim (ZoM) (3,2 persen) diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal atau maju.
"Terdapat juga sekitar 56 ZoM atau sekitar 8,0 persen wilayah Indonesia yang diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang SAMA dengan rerata klimatologinya," kata dia.
Baca Juga:
Musim Kemarau Diwarnai Dua Bibit Siklon Tropis yang Kepung Indonesia
Berdasarkan prediksi BMKG, Gorontalo termasuk dalam wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan dengan sifat normal. Hal ini berarti curah hujan di Gorontalo diprediksi akan sesuai dengan rerata klimatologinya.
Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim hujan dengan sifat di bawah normal mencakup sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, sebagian kecil Banten, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah bagian utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian barat.
Sementara itu, wilayah-wilayah yang diperkirakan akan mengalami musim hujan dengan sifat di atas normal meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, Jambi bagian utara, Bengkulu bagian utara, Sumatera Selatan bagian barat, Banten bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, dan Sulawesi Tenggara bagian selatan.
Dengan demikian, masyarakat di Gorontalo perlu bersiap menghadapi musim hujan yang akan datang. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.[ss]