WahanaNews-Gorontalo | Simak informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada besok, 24 April 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca Juga:
Bengkulu Terancam Hujan Sangat Lebat 11–18 Desember 2025
Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 31 wilayah.
Terdapat 5 wilayah akan mengalami potensi hujan disertai kilat, dan angin kencang.
Sementara, pada 26 wilayah lainnya juga akan terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Baca Juga:
Pemprov Banten Imbau Wisatawan Waspada Cuaca Ekstrem Saat Libur Natal Tahun Baru
Sirkulasi siklonik mempengaruhi potensi awan hujan di beberapa wilayah.
Berikut wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang pada Senin, 24 April 2023:
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Selatan
Sementara, wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Samudra Pasifik Utara Papua.
Kondisi ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudra Pasifik Utara Papua.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terpantau memanjang dari Lampung hingga Sumatra Selatan, di Bangka Belitung, dari Jambi hingga Sumatra Barat, dari Sumatra Utara hingga Aceh, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Jawa Tengah hingga Banten, di Sulawesi bag tengah dan di Papua.
Selain itu terdapat daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia sebelah Barat Sumatera, di NTT, Maluku bagian selatan, Laut Arafuru dan di Papua bag selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Sirkulasi Siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.[ss]