Gorontalo.WahanaNews.co, Gorontalo Utara - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Deisy Sandra Maryana Datau meminta pemerintah daerah (pemda) khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk memperbanyak guru penggerak di daerah itu.
"Saya harap pemda memperbanyak jumlah guru penggerak di daerah ini, agar Kurikulum Merdeka dapat diterapkan merata menjangkau seluruh peserta didik tersebar di 11 kecamatan, seiring meningkatnya jumlah guru yang berkualifikasi tinggi," kata Deisy di Gorontalo, Sabtu (22/6/2024).
Baca Juga:
DPRD Surabaya Dukung Peningkatan Fungsi Balai RW oleh Pemkot Surabaya
Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, jumlah guru penggerak di daerah itu baru mencapai 21 orang.
Kondisi ini tentu belum sebanding dengan jumlah SD yang mencapai 138 sekolah dan SMP sebanyak 46 sekolah, ditambah jumlah TK/PAUD serta SMA/SMK.
Upaya keras dalam merekrut guru penggerak sudah sangat bagus, sehingga kendala kurangnya sumber daya manusia (SDM) guru harus dapat diatasi terlebih dahulu.
Baca Juga:
DPRD Kabupaten Balangan Gelar FGD Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2025 di Banjarmasin
"DPRD berharap semakin banyak guru penggerak di daerah ini. Maka implementasi Kurikulum Merdeka dapat lebih tercapai dan merata, dengan keilmuan yang dimiliki para guru penggerak dapat menjadi narasumber terbaik bagi guru-guru di sekolah lain untuk memaksimalkan pencapaian mutu dan kualitas pendidikan di daerah ini," kata Deisy.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gorontalo Utara Irwan Abudi Usman mengatakan jumlah guru penggerak di daerah itu mencapai 21 orang yang telah lolos dalam pendidikan dan pelatihan (diklat).
Guru penggerak SD, SMP dan TK/PAUD mencapai 15 orang, SMA/SMK mencapai enam orang. Sementara ada sekitar 103 orang sementara berupaya mengikuti tes untuk lolos diklat guru penggerak.
"Kami berharap jumlah guru penggerak di daerah ini terus bertambah. Mengingat masa diklat yang mencapai enam bulan sehingga memerlukan dukungan yang penuh kepada seluruh guru di daerah ini untuk mengikuti diklat dan dapat menjadi guru penggerak," kata Irwan.
Ia berharap penghargaan (reward) menjadi kepala sekolah bagi guru yang lolos sebagai guru penggerak dapat memotivasi guru-guru di daerah ini untuk mendaftar dalam diklat tersebut.
Pemerintah daerah kata Irwan terus mendorong dan mendukung para guru untuk menjadi guru penggerak dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk meningkatkan SDM tenaga pendidik di wilayah pesisir ini.
[Redaktur: Patria Simorangkir]