Gorontalo.WahanaNews.co, Gorontalo - Penjabat Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Sila Botutihe, menyatakan bahwa capaian kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara untuk Tahun Anggaran 2023 semakin membaik. Hal tersebut diungkapkan pada hari Kamis (4/4/2024) di Gorontalo.
"Sepanjang Tahun Anggaran 2023, capaian kinerja pemkab daerah ini atau realisasi keuangan tergolong membaik," kata Sila dalam penjelasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2023 yang disampaikan dalam rapat paripurna DPRD setempat.
Baca Juga:
BPS Catat IPM Sulawesi Tengah Meningkat Jadi 72,24 pada 2024
Menurutnya laju pertumbuhan ekonomi di tahun tersebut berhasil mencapai 4,31 persen atau naik 1,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita mencapai Rp19.588,13 juta atau naik Rp493,37 juta dibandingkan tahun 2022. "Sedangkan pengeluaran per kapita yang disesuaikan sebesar Rp10,037 juta dibandingkan tahun sebelumnya naik Rp401 ribu," katanya.
Selanjutnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) telah mencapai 68,00 atau naik 0,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Pendampingan Penyusunan Pohon Kinerja dan Cascading di Provinsi Kaltara
Indeks ini mencerminkan tingkat ketimpangan telah berhasil diturunkan menjadi 0,424 lebih baik dibandingkan setahun sebelumnya di angka 0,434.
Untuk angka kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 17,03 persen dari 17,24 di tahun 2022.
Sementara Indeks Pembangunan Gender yang menggambarkan tingkat kesetaraan pembangunan antara laki-laki dan perempuan, berhasil ditingkatkan menjadi 81,94 dari capaian sebelumnya 81,17.
Indeks pendidikan yang merupakan gambaran dari angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah menunjukkan perbaikan menjadi 9,83 dari sebelumnya 9,82.
"Begitu pula dengan indeks literasi dan numerasi jenjang Sekolah Dasar (SD) yang masing-masing berhasil naik dari 26,61 menjadi 33,73, serta dari 15,18 menjadi 24,14," kata Penjabat Bupati.
Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), indeks literasi dan numerasi berhasil naik masing-masing dari 26,16 menjadi 37,91 dan 25,57 menjadi 27,48.
Indeks reformasi birokrasi bahkan berhasil naik drastis dari predikat "CC" menjadi "B". Selanjutnya masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan menjadi 96,17 persen.
Akses sanitasi layak telah mencapai 91,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 89,9 persen.
Angka kematian bayi berhasil ditekan hingga mencapai 23,2 per 1.000 kelahiran hidup dibandingkan 23,9 tahun 2022.
Angka kematian balita berhasil ditekan hingga 25 per 1.000 anak umur yang sama pada tahun itu dibandingkan di tahun sebelumnya mencapai 28 kematian.
Selanjutnya kata Sila untuk nilai predikat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) meraih "B" dan indikator-indikator pembangunan lainnya yang meskipun pada tahun 2023 dihadapkan pada berbagai tantangan namun pembangunan dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
[Redaktur: Patria Simorangkir]