WahanaNews Gorontalo | Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 ini kembali mengalami surplus, karena nilai ekspor lebih tinggi dibanding impor.						
					
						
						
							Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengatakan, dibandingkan bulan sebelumnya atau Agustus 2021 ekspor turun 3,84%, namun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy) naik 47,64%.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Ketua Kadin Dairi: Masyarakat Sejahtera, Multiplier Effect Jika PT DPM Beroperasi
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							"Nilai ekspor September 2021 mencapai US$ 20,60 miliar turun 3,84% kalau dibandingkan Agustus 2021. Sementara itu ekspor September ini kalau dibandingkan September 2020 masih mengalami peningkatan dan peningkatannya cukup signifikan, meningkat 47,64%," jelas Margo dalam konferensi pers virtual, Jumart (15/10/2021).						
					
						
						
							Sementara impor pada Agustus ini mencapai US$ 16,23 miliar. Secara month to month atau dibandingkan Juli 2021, impor mengalami penurunan 2,67%.						
					
						
						
							"Sementara jika dilihat secara year on year impor kita naik 40,31%," tambahnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Hotel Raya Berastagi Dirazia Polisi, 5 Perempuan dan 6 Laki-Laki Diangkut, Ratusan Alat Kontrasepsi Ditemukan
								
								
									
	
								
							
						
						
							Dengan begitu neraca perdagangan RI pada September 2021 ini mengalami surplus US$ 4,37 miliar. Pasalnya ekspor lebih besar dibanding impor.						
					
						
						
							 						
					
						
						
							Berikut data neraca perdagangan Indonesia 2021:						
					
						
							
						
						
							Januari surplus US$ 2 miliar						
					
						
						
							Februari surplus US$ 2,01 miliar						
					
						
						
							Maret Surplus US$ 1,57 miliar						
					
						
							
						
						
							April Surplus US$ 2,19 miliar						
					
						
						
							Mei Surplus US$ 2,36 miliar						
					
						
						
							Juni Surplus US$ 1,23 miliar						
					
						
							
						
						
							Juli Surplus US$ 2,59 miliar						
					
						
						
							Agustus Surplus US$ 4,74 miliar						
					
						
						
							September Surplus US$ 4,37 miliar. [non]