WahanaNews - Gorontalo | Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentukan holding dan sub holidng di tubuh PT PLN (Persero). Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury.
Pahala menyebutkan, jika tidak ada aral melintang pengaturan organisasi baik di dalam holding PLN maupun sub holdingnya akan dilaksanakan pada pekan depan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Rencananya kalau gak ada kendala, Minggu depan kita atur organisasi baik itu di holding PLN maupun pengembangan sub holding. Udah selesai, tinggal pengumuman saja," tandas Pahala saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (24/8/2022).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir membidik target pembentukan holding dan sub-holding di tubuh PLN pada tahun 2023. Sebagai ancang-ancang di tahun ini, pembentukan holding dan sub holding perusahaan setrum pelat merah itu akan dimulai secara virtual terlebih dahulu.
"Holding dan sub holding sendiri rencana tahun ini akan virtual dulu, sebelum kita dorong benar-benar menjadi holding sub holding pada tahun depan," ujar Erick saat ditemui usai acara Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022 di Graha Pertamina, Jakarta, Senin malam (9/5/2022) lalu.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Kelak, akan terdapat holding dan dua sub holding yang dibentuk oleh Kementerian BUMN. Pertama, yakni sub holding yang membuat unit bisnis di luar transmisi listrik dalam hal ini adalah 'Beyond Kwh'.
Kedua, subholding power atau pembangkit listrik yang fokus pada pembangkit baik itu PLTU batu bara, pembangkit energi terbarukan seperti solar, air geothermal dan lainnya. Sementara, PLN Pusat akan berdiri sebagai holding dan mengurus masalah transmisi listrik.[mga]