WahanaNews-Gorontalo | Nyaris 12 jam terombang-ambing di tengah Teluk Tomini menyebabkan 85 penumpang KM Express Priscilia 88 mengalami masalah kesehatan.
Satu di antaranya adalah kelaparan. Sebab, KM Express Priscilia diketahui berangkat dari Gorontalo menuju Pagimana, Sulawesi Tengah (Sulteng) pukul 14.00 Wita.
Baca Juga:
Kasus Guru Mesum dengan Siswi MAN Gorontalo, Kemenag Pastikan Berikan Sanksi Berat
Namun KM Express Priscilia 88 berkapasitas ratuasan kursi ini, justru mati mesin di tengah Teluk Tomini.
Dalam kondisi cuaca buruk, ombak menerjang kiri kanan dengan ketinggian maksimal, menyebabkan penumpang mengalami pusing. Mual dan muntah tak bisa dihindari.
Menurut Ariyanto, Kaur Umum Basarnas Gorontalo, kondisi penumpang memang kemungkinan dalam kondisi drop.
Baca Juga:
Gorontalo lakukan kajian potensi pengembangan tuna di Teluk Tomini
“Sementara kondisi aman. Mungkin sedikit drop saja, karena kondisi cuaca, ombak lumayan tinggi.” ungkap Ariyanto dilansir dari TribunGorontalo.com, Selasa (14/2/2023).
Ditambahkan Iwan Adam, Nahkoda Kapal Basarnas Gorontalo, bahwa kini masalah selanjutnya selain drop karena pusing, penumpang mengalami kelaparan.
Stok makanan sudah tentu menurun sejak tadi malam. Apalagi penumpang yang muntah karena digoyang ombak.
“Data terbaru, mereka (penumpang) kelaparan. Karena dari tadi malam kehabisan makanan,” ungkap Iwan.
Sebetulnya, Tim SAR Gorontalo yang sejak tadi malam, Senin (13/2/2023) menuju lokasi KM Express Pricilia, telah tiba di lokasi.
Namun, berisiko jika mendekati kapal KM Express Priscilia di tengah ombak yang mencapai 1-2 meter di Teluk Tomini.
Akibatnya, Rescue Boat Basarnas Gorontalo hanya bisa memantau dari lokasi lain, sembari memastikan kapal dalam kondisi baik.
Kini, Kapal cepat KM Express Priscilia dengan tujuan Gorontalo-Pagimana, Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, terpaksa ditarik menggunakan kapal lain.
Menurut keterangan Kantor Basarnas Gorontalo, KM Express Priscilia ditarik kembali ke Pelabuhan Gorontalo menggunakan KM Sabuk Nusantara 59.
Namun, berisiko jika mendekati kapal KM Express Priscilia di tengah ombak yang mencapai 1-2 meter di Teluk Tomini.
Akibatnya, Rescue Boat Basarnas Gorontalo hanya bisa memantau dari lokasi lain, sembari memastikan kapal dalam kondisi baik.
Kini, Kapal cepat KM Express Priscilia dengan tujuan Gorontalo-Pagimana, Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, terpaksa ditarik menggunakan kapal lain.
Menurut keterangan Kantor Basarnas Gorontalo, KM Express Priscilia ditarik kembali ke Pelabuhan Gorontalo menggunakan KM Sabuk Nusantara 59.
Otoritas resmi mengestimasi, kapal cepat Pricilia tiba di Pelabuhan Gorontalo pagi ini pukul 10.00 Wita.
Kapal Rescue Boat (RB) 216 Gorontalo tampak mengawal dua kapal besar itu beriringan mencapai Pelabuhan Gorontalo.
Sementara itu, 85 person on boar (POB) atau penumpang yang menumpang kapal, tetap berada di KM Express Priscilia.
Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk memindahkan puluhan penumpang itu ke kapal lain, sebab saat ini cuaca di Teluk Tomini Gorontalo tidak bersahabat. Ombak tinggi menggeliat di perairan tersebut.
“Saat ini kapal Express Priscillia 88 di-towing menuju Pelabuhan Gorontalo oleh KM Sabuk Nusantara 59, RB 216 Gto melakukan pengawalan,” tulis Basarnas Gorontalo dalam laporannya kepada TribunGorontalo.com.
Sebelumnya, tim SAR Gabungan segera bergerak begitu menerima informasi kecelakaan KM Express Priscilia 88 di Teluk Tomini-Gorontalo pada Senin malam (13/2/2023).
Ada sedikitnya 22 anggota tim SAR Gabungan yang turun menggunakan Rescue Boat 216 menuju posisi KM Express Priscilia 88.
22 anggota tim SAR Gabungan ini bertolak dari pelabuhan Gorontalo sekitar pukul 19.40 Wita, atau 35 menit usai menerima panggilan pertolongan dari awak KM Express Priscilia 88.
Adapun 22 SAR itu gabungan dari Rescuer Kansar 10 orang, ABK Rescue Boat 216 sebanyak 9 orang, dan 3 sisanya dari KPLP Gorontalo.
Jika ditelusuri koordinat yang dibagikan Basarnas Gorontalo, posisi KM Express Priscilia 88 ini berada sekitar 60 kilometer dari pantai Gorontalo.
Ada sedikitnya 22 anggota tim SAR Gabungan yang turun menggunakan Rescue Boat 216 menuju posisi KM Express Priscilia 88.
22 anggota tim SAR Gabungan ini bertolak dari pelabuhan Gorontalo sekitar pukul 19.40 Wita, atau 35 menit usai menerima panggilan pertolongan dari awak KM Express Priscilia 88.
Adapun 22 SAR itu gabungan dari Rescuer Kansar 10 orang, ABK Rescue Boat 216 sebanyak 9 orang, dan 3 sisanya dari KPLP Gorontalo.
Jika ditelusuri koordinat yang dibagikan Basarnas Gorontalo, posisi KM Express Priscilia 88 ini berada sekitar 60 kilometer dari pantai Gorontalo.
Posisi ini tepat berada di tengah-tengah antara daratan Gorontalo dengan daratan Luwuk, Sulawesi Tengah.
Kapten Rohi, Nahkoda Kapal Cepat Express Priscilia 88 melaporkan, ada 85 person on board (POB) di kapal tersebut.
Koordinat matinya mesin KM Express Priscilia 88, Senin (13/2/2023).
Cuaca di Teluk Tomini dilaporkan cerah, ombak sekitar 1 hingga setengah meter. Namun dalam kondisi mesin mati, akan sangat berisiko untuk kapal diterjang.
Diketahui, laporan resmi Basarnas Gorontalo diterima TribunGorontalo.com malam tadi sekitar pukul 19.05 Wita.
“19.40 wita Tim SAR Gorontalo menuju lokasi kapal Express Priscilia menggunakan Rescue Boat,” demikian tulis laporan resmi Basarnas Gorontalo.
Tim SAR Gorontalo membawa peralatan berupa life jacket dan peralatan medis lainnya, sebagai antisipasi jika ada penumpang yang membutuhkan penanganan medis.
KM Express Priscilia 88 di Gorontalo dioperasionalkan PT Pelayaran Dharma Indah sejak Senin (5/9/2022).
Kapal cepat Priscilia 88 berlayar setiap hari pukul 08.00 WITA untuk rute Gorontalo – Pagimana, sementara rute Pagimana – Gorontalo berangkat pukul 13.00 WITA.
Diketahui, kapal dengan 354 kursi itu memiliki tiga tipe ruangan dengan harga yang relatif terjangkau. [ss]