WahanaNews-Gorontalo | Pernyataan Jokowi soal polemik penolakan Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia sebut FIFA punya aturan yang harus ditaati.
Presiden Joko Widodo akhirnya buka suara menyoal polemik penolakan Israel di Tanah Air.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Dalam pernyataannya, Presiden Joko Widodo menjamin keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023.
Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan tidak ada kaitannya dengan posisi politik Indonesia terhadap negara tersebut.
Presiden Jokowi memberikan pernyataan soal Israel dan Piala Dunia U-20 2023 pada Selasa (28/3/2023).
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Pernyataan dikeluarkan Presiden setelah muncul gelombang penolakan kehadiran Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Mereka yang tidak menerima Israel menyatakan bahwa Indonesia harus berpegang pada konstitusi nasional yang menolak segala bentuk penjajahan.
Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel karena konflik mereka dengan Palestina.
Jokowi dalam pernyataannya menegaskan bahwa olahraga tidak bisa dicampuradukkan dengan politik.
Presiden pun menjamin keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023 tidak ada hubungannya dengan sikap politik Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina.
"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina," kata Presiden Jokowi.
"Dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat."
"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya."
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap Israel dalam urusan politik tidak berubah.
"Indonesia selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan serta mendukung kemerdekaan bangsa Palestina."
"Kita juga mendukung penyelesaian two state solution negara Israel dan negara Palestina merdeka."
"Ini sesuai dengan konstitusi, menolak penjajahan dalam bentuk apapun, dan hal ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, forum multilateral, maupun forum internasional lainnya."
Terkait gelombang penolakan terhadap Israel yang saat ini tengah terjadi di Tanah Air, Presiden Jokowi menyebut FIFA telah mengetahuinya.
"Kita baik pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik."
"Untuk itu saya telah mengutus Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA supaya mencari penyelesaian yang terbaik, mencari solusi yang terbaik."
Kedubes Palestina Tidak Masalah Israel Main di Piala Dunia U-20
Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina, Zuhair Al Shun, menegaskan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia.
Menurut Zuhair, sepak bola tidak ada campur tangannya dengan politik.
"Kami tidak masalah kalau timnas Israel hadir di Indonesia sebagai peserta Piala Dunia U-20."
"Kami mengetahui masing-masing federasi di dunia memiliki aturannya sendiri termasuk FIFA," kata Zuhair.
Pada 2019, Indonesia lewat PSSI maju sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Di akhir 2019, FIFA memutuskan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Pandemi Covid-19 menyerang dunia membuat ajang dua tahunan tersebut terpaksa ditunda.
Meski begitu, Indonesia tetap dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Persiapan pun terus dikejar oleh Pemerintah Indonesia agar Piala Dunia U-20 2023 berjalan maksimal.
Sayangnya disaat Piala Dunia U-20 2023 tinggal menyisahkan beberapa hari lagi dimulai polemik datang terkait penolakan Israel.
Padahal Israel melaju ke Piala Dunia U-20 2023 sudah satu tahun lalu lewat Kualifikasi Piala Eropa U-19 2022.
Sebagai tuan rumah, Indonesia harus menerima semua negara termasuk Israel.
"Dalam hal ini Indonesia berhasil memenangkan tender sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20."
"Tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara yang ikut serta tersebut."
"Indonesia hanya menfasilitasi agenda FIFA."
"Masing-masing ikut serta sebagai bagian dari kompetisi sesuai dengan aturan yang berlaku," tutup Zuhair.
Peluang Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah
Terkait peluang Indonesia tetap menjadi tuan rumah, Arya Sinulingga menilai jika kondisi saat ini masih belum jelas.
Apalagi, dengan batalnya drawing maka agenda selanjutnya dipastikan akan mundur.
Piala Dunia U-20 2023 sendiri sebenarnya dijadwalkan bergulir pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Namun, hal tersebut masih belum ada kepastian.
"Kita belum berani berbicara tentang presentase karena dengan dibatalkannya drawing nanti kan ada kemunduran dan sebagainya."
"Penetapan grup misalnya sudah berubah dengan sendirinya, kita tidak tahu ini bagaimana selanjutnya."
"Jadi Ketum PSSI akan melakukan diplomasi pendekatan dengan FIFA," kata Arya Sinulingga dalam sesi jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3/2023).
Arya menambahkan jika sampat saat ini pemerintah Indonesia masih belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Namun, pemerintah pusat masih dalam sikap untuk mendukung Piala Dunia U-20 2023 digelar di Indonesia.
Satu hal yang jadi masalah adalah karena terdapat penolakan dari Pemerintah Provinsi.
Diperkirakan hal tersebut jadi alasan FIFA untuk membatalkan drawing.
Dari PSSI tetap akan mempersiapkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023.
Salah satunya dengan mengawal persiapan dari sisi teknis termasuk mempersiapkan venue pertandingan.
Direncanakan ada enam stadion yang dipersiapkan dan memiliki standar FIFA untuk menggelar ajang tersebut.
"Kalau pemerintah secara umum tidak ada sama sekali untuk mundur."
"Intinya tetap menyelenggarakan, kan belum ada pernyataan resmi."
"Kami dari PSSI sebagai penyelenggara tetap jalan."
"Tapi dari Pemerintah Provinsi yang tidak bisa menerima dan menjamin penyelenggaraan itu, mungkin yang dilihat FIFA adalah penolakan itu," pungkasnya.[ss]