WahanaNews - Gorontalo | PT PLN (Persero) mencatat, ada 4.700 desa di tanah air yang belum tersentuh listrik.
Ribuan desa tersebut tersebar di tujuh provinsi, diantaranya Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Baca Juga:
PLN Butuh Modal Rp17,96 Triliun Guna Capai Rasio Elektrifikasi 100 Persen
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, ribuan desa yang belum menerima suplai listrik terletak di lokasi yang sulit terjangkau dan terisolasi.
"Ada juga di wilayah terpencil dan bahkan di perbatasan antar negara," ujar Darma dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Rabu (15/6/2022).
Ia menjelaskan, biaya investasi infrastruktur ketenagalistrikan di daerah terpencil mencapai Rp24-25 juta per pelanggan. Nominal ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan instalasi listrik di Pulau Jawa senilai Rp1 juta per sambungan.
Baca Juga:
Wujudkan Rasio Elektrifikasi 100 Persen, PLN Butuh Dana Rp17,96 Triliun
"Secara komersial menjadi tidak terjangkau," singkatnya.
Guna mengakomodir ribuan desa yang belum mendapatkan akses listrik, kata dia, PLN mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2023 senilai Rp10 triliun untuk dialokasikan ke masing-masing regional PLN.
Dari dana Rp10 triliun yang diajukan, sebanyak Rp2 trilun akan dialokasikan untuk regional Jawa, Madura, Bali (Jamali). Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk menggantikan suplai listrik yang selama ini disediakan mandiri oleh masyarakat.