WahanaNews-Gorontalo | Tiga barang disebut-sebut jadi penyumbang inflasi Gorontalo per Maret 2023. Ketiga barang itu yakni rokok, rica, dan beras.
Selain itu, kelompok makanan, minuman serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin Rumah Tangga (RT) ikut pengaruhi angka inflasi Gorontalo.
Baca Juga:
Sekda Sulbar Ajak Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi di Wilayah
Angka inflasi Kota Gorontalo per Maret 2023 kemarin menurut Bank Indonesia (BI) tercatat di angka 0,20 persen. Angka ini sebetulnya lebih rendah dari Februari.
Atas capaian tersebut, inflasi tahunan tercatat sebesar 4,68 persen (year-on-year) dan tahun kalender sebesar 0,20 persen.
Bisa dibilang kata Dian Nugraha, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo, angka ini jadi capaian yang baik.
Baca Juga:
BPS Sulawesi Barat Catat Inflasi Bulan ke Bulan 0,33 Persen Akibat Kenaikan Harga
"Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan capaian pada kondisi yang sama di tahun lalu," kata Dian dalam Diseminasi Fiskal & Moneter lo Hulonthalo, Selasa (11/4/2023).
Dalam upaya pengendalian inflasi, BI bersinergi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di bawah komando Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer.
Pengendalian inflasi Gorontalo dilakukan dengan strategi 4D; keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
"Inflasi ini didorong oleh harga cabai rawit, beras dan rokok putih sebagai komoditas yang paling banyak menyumbang IHK (indeks harga konsumen)," ungkap Herwin.[ss]