WahanaNews-Gorontalo.co | Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan upah minimum tahun 2022.						
					
						
						
							Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyampaikan besaran rata-rata kenaikan upah minimum nasional.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Kemnaker Rilis Aturan Magang Fresh Graduate Bergaji UMP untuk Lulusan S1 hingga D3
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							"Rata-rata nasional kenaikan upah minimum yakni 1,09 persen," ujar Ida melalui Konferensi Pers Upah Minimum 2022 yang disiarkan live melalui kanal YouTube Kementerian Ketenagakerjaan RI pada Selasa (16/11/2021).						
					
						
						
							 						
					
						
						
							Daftar UMP 2022 di 26 Provinsi						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Segini Besaran UMR Wilayah Jabodetabekjur Tahun 2025
								
								
									
	
								
							
						
						
							Kebijakan penetapan Upah Minimun ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.						
					
						
						
							Berikut daftar UMP 2022 di 26 provinsi yang sudah ditetapkan:						
					
						
						
							1. UMP tahun 2022 Sumatera Utara: Rp 2.522.609						
					
						
							
						
						
							2. UMP tahun 2022 Sumatera Barat: Rp 2.512.539						
					
						
						
							3. UMP tahun 2022 Sumatera Selatan: Rp 3.144.446						
					
						
						
							4. UMP tahun 2022 Riau: Rp 2.938.564						
					
						
							
						
						
							5. UMP tahun 2022 Kepulauan Riau: Rp 3.050.172						
					
						
						
							6. UMP tahun 2022 Jambi: Rp 2.649.034						
					
						
						
							7. UMP tahun 2022 Kepulauan Bangka Belitung: Rp 3.264.881						
					
						
							
						
						
							8. UMP tahun 2022 DKI Jakarta: Rp 4.452.724						
					
						
						
							9. UMP tahun 2022 Jawa Barat: Rp 1.841.487						
					
						
						
							10. UMP tahun 2022 Jawa Tengah: Rp 1.813.011						
					
						
							
						
						
							11. UMP tahun 2022 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Rp 1.840.951						
					
						
						
							12. UMP tahun 2022 Banten: Rp 2.501.203						
					
						
						
							13. UMP tahun 2022 Bali: Rp 2.516.971						
					
						
							
						
						
							14. UMP tahun 2022 Kalimantan Selatan: Rp 2.906.473						
					
						
						
							15. UMP tahun 2022 Kalimantan Timur: Rp 3.014.497						
					
						
						
							16. UMP tahun 2022 Kalimantan Barat: Rp 2.434.328						
					
						
							
						
						
							17. UMP tahun 2022 Kalimantan Tengah: Rp 2.922.516						
					
						
						
							18. UMP tahun 2022 Kalimantan Utara: Rp 3.016.738						
					
						
						
							19. UMP tahun 2022 Sulawesi Selatan: Rp 3.165.876						
					
						
							
						
						
							20. UMP tahun 2022 Sulawesi Utara: Rp 3.310.723						
					
						
						
							21. UMP tahun 2022 Sulawesi Tenggara: Rp 2.710.595						
					
						
						
							22. UMP tahun 2022 Sulawesi Barat: Rp 2.678.863						
					
						
							
						
						
							23. UMP tahun 2022 Gorontalo: Rp 2.800.580						
					
						
						
							24. UMP tahun 2022 Nusa Tenggara Barat (NTB): Rp 2.207.212						
					
						
						
							25. UMP tahun 2022 Papua: Rp 3.561.932						
					
						
							
						
						
							26. UMP tahun 2022 Papua Barat: Rp 3.200.000.						
					
						
						
							Adapun, penetapan UMP ini harus diumumkan oleh Gubernur paling lambat 20 November 2021.						
					
						
						
							Sementara, upah minimum kabupaten/kota (UMK) paling lambat pada 30 November 2021.						
					
						
							
						
						
							Penetapan upah berdasarkan PP 36/2021 tentang Pengupahan, antara lain:						
					
						
						
							Pertama, upah bagi pekerja/buruh dengan masa kerja satu tahun atau lebih berpedoman pada struktur dan skala upah.						
					
						
						
							Kedua, upah minimum ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan, antara lain meliputi paritas daya beli alias keseimbangan kemampuan berbelanja), tingkat penyerapan tenaga kerja, dan median upah (marjin antara 50 persen upah/gaji tertinggi dan 50 persen terendah dari karyawan di posisi atau pekerjaan tertentu).						
					
						
							
						
						
							Ketiga, upah disesuaikan setiap tahun dengan batas atas dan bawah.						
					
						
						
							Batas atas ditentukan berdasarkan rata-rata konsumsi per kapita dan rata-rata banyaknya anggota Rumah Tangga (ART) yang bekerja pada setiap rumah tangga.						
					
						
						
							Data rata-rata ini menggunakan data di wilayah bersangkutan.						
					
						
							
						
						
							Nilai pertumbuhan ekonomi atau inflasi menggunakan yang ada di tingkat provinsi.						
					
						
						
							Keempat, adanya syarat tertentu meliputi pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasi pada kabupaten/kota yang bersangkutan. [qnt]