Gorontalo.WahanaNews.co, Gorontalo - Taman Pengajian Qur'an (TPQ) Al Buruj mewisuda kan 26 santri Al Quran yang merupakan angkatan ke V di gedung Balai Guru Penggerak (BPG) Gorontalo Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Minggu (3/3/2024).
Wisuda yang dirangkaikan dengan peringatan milad ke-5 TPQ Al Buruj itu menghadirkan orang tua santri dan para pengajar.
Baca Juga:
Peringati HSN 2024, Pjs Bupati Labuhanbatu Utara Serahkan Karpet Masjid ke Pondok Pesantren
Prosesi wisuda ditandai dengan pengalungan medali wisuda oleh Ketua Tim Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo Abdulrasjid Nomba, Ketua Pokjaluh Kabupaten Kabupaten Gorontalo Usman Tahir, serta Kasie Pendidikan Diniyah dan Pontren Kemenag Kabupaten Gorontalo Taufik Nurdin.
Kepala TPQ Al Buruj Adelverto Nasir menjelaskan, wisuda dan milad ke-5 ini merupakan bagian dari mengapresiasi dan memotivasi untuk belajar Al Qur'an.
Wisuda diikuti oleh siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) mulai dari kelas dua hingga kelas enam.
Baca Juga:
Civitas Akademika UNG Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Masjid
"Tema dari wisuda kali ini adalah bacaan Qur'anku adalah hadiah untuk orang tuaku. Kami berharap bacaan Al Qur'an menjadi hadiah yang tidak pernah putus bahkan ketika orang tua anak-anak ini telah meninggal dunia," kata Ustad Adel.
Kasie Pendidikan Diniyah dan Pontren mewakili Kanwil Kemenag Kabupaten Gorontalo Taufik Nurdin mengapresiasi wisuda TPQ tersebut.
Ia menilai lembaga belajar Al Qur'an ini menjadi salah satu yang paling aktif dari aspek pembelajaran maupun keaktifan mengikuti kegiatan keagamaan di wilayahnya.
"Andaikan bantuan operasional maupun insentif guru ada di kami di kabupaten Gorontalo, maka kami prioritaskan Al Buruj. Kenapa? karena kami melihat luar biasa partisipasi yang berhubungan dengan STQ dan MTQ, selalu ada santri dari Al Buruj. Banyak TPQ cuma papannya saja yang ada, tapi tidak ada santri dan tidak ada ustadnya," kata Taufik.
Hal senada dikemukakan Ketua Tim Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Gorontalo Abdulrasjid Nomba, yang mengungkapkan sebuah survei bahwa Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia namun ada 65-72 persen warganya tidak bisa baca tulis Al Qur'an.
"Kenapa saya sampaikan ini? Sebab ciri muslim sejati itu ialah yang mencintai Al-Qur'an. Saya ucapkan selamat kepada anak anakku, kalian yang terpilih mudah mudahan jadi anak anak saleh dan salehah," tutur Rasjid.
Kepada para pengajar, ia berpesan untuk terus berbagi ilmu dengan para santri. Ia mengingatkan sabda Rasulullah S.A.W bahwa sebaik baik di antara umatnya adalah yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya kepada yang lain.
"Jadi profesi yang paling mulia itu adalah guru, khususnya guru mengaji. Insya Allah pahalanya terus mengalir," tambahnya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]