Pertemuan itu menjadi bentuk inisiatif dan perhatian dari PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Morowali dan sekitarnya yang juga telah menjadi daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Saat ini tercatat Kabupaten Morowali memiliki beban puncak sebesar 19,8 MW dan terus meningkat seiring besarnya potensi investasinya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
PT IMIP memiliki beberapa pembangkit listrik, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas pembangkit 7,5 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 13,1 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan kapasitas 1,8 MW.
Lumakso pun menyampaikan bahwa PLN memiliki mandat mulia untuk dapat mendistribusikan listrik hingga ke pelosok Indonesia sehingga dapat menopang perekonomian dan penghidupan masyarakat.
"PLN merupakan perusahaan negara dan sudah kewajibannya untuk melistriki seluruh penduduk di Indonesia di mana pun lokasinya," tutur Lumakso.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Mulyadi pun menyambut baik niat PLN sebagai langkah 'jemput bola' untuk dapat mengembangkan berbagai peluang investasi dan kerja sama yang dapat menguntungkan PLN maupun PT IMIP.
"Kami tentunya mengapresiasi pihak PLN yang sudah jauh-jauh datang hingga ke Morowali. Tentunya berbagai peluang kolaborasi terbuka untuk dapat kita bicarakan bersama agar dapat diwujudkan," ujar Mulyadi.
PLN tentunya terus mengembangkan pelayanan salah satunya dengan menciptakan kolaborasi yang baik antar Stakeholder yang dipandang akan memberikan kondisi saling mendukung satu sama lain demi menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.[ss]