Ketiga, In Home Romance atau in home experience menjadi semakin penting: Setelah setahun beraktivitas dari rumah, konsumen mencari cara dan produk agar tidak bosan dan terus menjaga kesehatan mental mereka di rumah.
Keempat, Komunitas yang lebih kuat. Pandemi telah memperkuat rasa solidaritas sebagai sebuah bangsa. Dukungan untuk wirausaha lokal semakin banyak, komunitas yang ada di masyarakat juga semakin banyak.
Baca Juga:
Siapkan 4 Daerah Unggulan, MARTABAT Prabowo Gibran Sebut Cirebon Andalkan Sektor Wisata Dukung Percepatan Realisasi Kawasan Metropolitan Rebana
Berubah 10 Kali Lebih Cepat
Kelima, munculnya Fenomena Reverse Maslow. Kebutuhan psikologis dan rasa aman termasuk lingkungan yang sehat dan higienis, dan juga keamanan finansial kini menjadi prioritas utama konsumen.
Baca Juga:
Aib Besar di Langit Kashmir: Rafale India Seharga Rp4 Triliun Kandas Dihantam PL-15
Keenam, Konsumen semakin teliti akan konsumsi dan pembelian yang mereka lakukan. prilaku ini dicirikan dengan makin banyak konsumen yang mencari value dari sebuah produk, dan bukan harga semata.
Ketujuh, Gaya hidup serba digital. Internet tidak hanya membantu konsumen untuk membeli secara online tetapi juga untuk menjual dan berkegiatan. Hal ini akan terus belanjut di masa depan karena konsumen sudah mulai terbiasa menggunakan platform online dan digital dalam semua jenis kegiatan.
Delapan, Lahirnya smart opportunist. Ditunjukkan dengan social selling terutama dari media sosial meningkat. Mulai dari barang-barang yang berhubungan dengan perlindungan kesehatan, hingga makanan/minuman.