WahanaNews-Gorontalo.co| Budi Widihartanto selaku Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo, mengimbau masyarakat Gorontalo untuk melaporkan jika menerima uang palsu.
Imbauan tersebut disampaikan Budi untuk mengomentari adanya laporan dari pedagang yang mengaku menerima uang palsu yang dibelanjakan oleh orang tidak dikenal di warung miliknya di Kabupaten Bone Bolango.
Baca Juga:
Unggahan Minyak Goreng Bercampur Solar Resahkan Warga Gorontalo
"Saya sarankan kepada masyarakat apabila menemukan uang palsu, langsung ke Bank Indonesia," ujarnya di Gorontalo, Kamis (27/1/22).
Budi menjelaskan, dengan adanya laporan dari masyarakat, maka KPw Bank Indonesia Gorontalo akan langsung berkoordinasi dengan pihak Kepolisian terkait hal itu.
"Kami akan mengecek langsung, kami ada ahlinya disini yaitu para kasir atau istilahnya pejuang rupiah di Bank Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga:
Sungai Meluap, Akses Jalan dan Jembatan di Gorontalo Terputus
Menurut Budi, pemeriksaan keaslian uang rupiah dilakukan, karena mungkin saja ada uang yang lusuh ternyata asli tapi ada juga uang yang terlihat bagis tapi ternyata palsu.
Budi kembali menegaskan agar jika ada korban uang palsu agar segera dilaporkan agar dapat segera diproses dan tidak dirugikan.
2 Pedagang yang Sudah Lansia Jadi Korban Penipuan Uang Palsu
Dua pedagang yang sudah lanjut usia menjadi korban penipuan uang palsu di Desa Ayula Utara, Kecamatan Bolango Selatan, Kabupaten Bone.
Wakapolsek Tapa, Ipda Yunus Helingo membenarkan adanya peredaran uang palsu diwilayah Polsek Tapa.
"Benar, ada kejadian peredaran uang palsu di wilayah hukum Polsek Tapa. Ada dua kasus beredarnya uang palsu. Pertama, korban Ibu Ely, penjual kue, dan Ibu Wisan, penjual telur. Korbannya, sasarannya lanjut usia," ungkap Ipda Yunus saat dimintai konfirmasi, Rabu (26/1/2022).
Yunus mengatakan modus yang dilakukan pelaku adalah membeli barang atau makanan menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu.
"Seperti Ibu Ely, penjual kue biapong. Pelaku membeli kue seharga Rp 10 ribu, dikembalikan Rp 90 ribu. Diketahui uang ini palsu pada saat Ibu Ely berbelanja bahan kue di toko depan kiosnya," ungkap Yunus.
Kini polisi menyelidiki pelaku di balik maraknya peredaran uang palsu tersebut.
Pengakuan Korban Peredaran Uang Palsu
Salah satu pemilik kios korban peredaran uang palsu, Naway, mengatakan pelaku peredaran palsu membeli barang-barang yang terbilang murah namun menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu.
"Pas pembeli itu sudah pulang, saya lihat ini uang dan saya cek ke tetangga apakah ini uang benar, ternyata palsu katanya," kata Naway Nasibu di Desa Ayula Utara saat dimintai konfirmasi terpisah.[jef]