"Saat ini menurut informasi, hanya ada dua agen penyalur. Dengan jangkauan wilayah yang begitu luas memanjang dari timur ke barat ditambah wilayah kepulauan, tentu penambahan jumlah agen perlu dikaji oleh pemerintah daerah untuk diusulkan ke Pertamina. Sehingga kendala jarak yang berdampak pada pendistribusian yang hanya dapat dilakukan seminggu sekali bisa menjadi lebih efektif jika dilakukan oleh lebih dari dua agen," katanya pula.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Gorontalo Utara Abdul Wahid Baruadi mengatakan pihaknya memantau langsung pendistribusian elpiji bersubsidi di tingkat agen dan pangkalan.
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
"Sejauh ini tidak ada kelangkaan. Bahkan di tingkat pangkalan tidak ditemukan yang menjual di atas harga eceran tertinggi. Jika ditemukan pasti ditindak tegas," katanya.
Saat ini pemerintah daerah akan mengawasi pendistribusian tambahan kuota ekstra dari Pertamina untuk menyikapi kondisi alam yang membuat permintaan elpiji bersubsidi di tingkat kelompok masyarakat pertanian mengalami peningkatan.
Adanya peningkatan permintaan dari kelompok masyarakat tersebut karena musim penghujan. Ada pula permintaan dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca Juga:
Dinas PUTR Kabupaten Sumedang Rehabilitasi 11 Daerah Irigasi untuk Petani Tembakau
"Kita akan awasi ketat agar pendistribusian tepat sasaran dan tidak ada pangkalan yang sengaja menjual kepada kelompok masyarakat yang bukan sasaran elpiji bersubsidi," imbuhnya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]