WahanaNews-Gorontalo | Inilah daftar wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Selasa (25/4/2023).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, sebanyak 28 wilayah mendapat peringatan dini cuaca ekstrem.
Baca Juga:
BMKG: Suhu Global 2024 Tembus Batas Krisis, Sinyal Nyata Darurat Iklim
Dari total tersebut, sebanyak 25 wilayah diperkirakan mengalami hujan lebat, disertai petir dan angin.
Di antaranya Aceh, Maluku, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara.
Kemudian, sebanyak tiga wilayah akan diguyur hujan disertai petir dan angin.
Baca Juga:
Musim Kemarau Diwarnai Dua Bibit Siklon Tropis yang Kepung Indonesia
Berikut ini peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Selasa, 25 April 2023 dikutip dari Bmkg.go.id:
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Selatan
Pemicu cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, Sirkulasi Siklonik terpantau di Maluku dan perairan utara Papua, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Flores dan di Papua Barat.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terpantau memanjang di Sumatera Barat, dari Sumatera Selatan hingga Bengkulu, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat.
Kemudian, dari pesisir selatan Jawa Tengah hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah, dari Sulawesi Tengah hingga Selat Makassar, dan di Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Sumatera bag selatan dan Kalimantan bag barat.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi itu.[ss]