"Kami mengawali peringatan Hari Maleo dengan edukasi ke peserta Peran Saka Nasional beberapa waktu lalu," kata Hariadi.
Enam orang pembicara dihadirkan dalam gelar wicara yang bertema Harmoni di lanskap Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Bone.
Baca Juga:
Bawaslu Gorontalo Utara Awasi Ketat Pelaksanaan Coklit Terbatas di Wilayah Pesisir
Mereka adalah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Gorontalo yang juga Direktur Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Budiyanto Sidiki, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo yang diwakili Irwan Bempah, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango M Yamin Husain, Kepala Seksi 1 Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Bone Hariadi Siswantoro, Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Negeri Gorontalo Sri Sutarni Arifin, dan Kepala LKBN Antara Biro Gorontalo Debby H Mano.
Festival Maleo ini dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak, seperti Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bone Bolango, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Perkumpulan Biota, Wildlife Conservation Society (WCS), Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UNG, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Sekolah Brillikids dan Komunitas Masyarakat Berbahasa Bonda.
"Festival Maleo tahun ini diikuti banyak lembaga, ini menunjukkan semakin menarik perhatian masyarakat," kata Kepala Bidang Pariwisata Bone Bolango Yudiawan Maksum.
Baca Juga:
Satgas PPKPT Edukasi Ciptakan Kampus Aman Bebas Kekerasan di Universitas Negeri Gorontalo
Ia mengatakan Festival Maleo tahun ini mengaitkan pelestarian satwa endemik Sulawesi dengan sosial budaya masyarakat Bone Suwawa di Kabupaten Bone Bolango.
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang menjadi habitat burung maleo juga menjadi bagian penting keberadaan masyarakat Bone Suwawa.
"Dari gelar wicara ini kami mendorong adanya rekomendasi untuk para pihak yang terkait dengan konservasi maleo dan habitat nya," kata Budiyanto Sidiki.