Artinya, hampir sama dengan mobil konvensional memakai 1 liter bahan bakar. 1 liter bahan bakar non subsidi sekarang bahkan sudah mencapai Rp 18 ribu.
"Sedangkan 1 kWh di rumah saya, sekitar Rp 1.444, -. Jadi dengan menempuh jarak yang sama, pengeluaran saya sekitar 10 kali lebih hemat,” papar lulusan Teknik Mesin Universitas Indonesia yang sudah menggunakan mobil listriknya selama 1,5 tahun ini.
Baca Juga:
Fakta di Balik Kebiasaan Memposting Story Berlebihan
Di sisi lain, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan, menambahkan selain membantu instalasi perangkat home charging, PLN juga memberikan insentif untuk lebih menarik pelanggan.
Di antaranya adalah diskon tarif listrik sebesar 30 persen kepada pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya baterai mobil listrik melalui fasilitas home charging pada pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.
Terkini, PLN menghadirkan promo harga spesial biaya pasang baru untuk pemilik kendaraan listrik baru selama periode bulan Maret 2022 sampai dengan 31 Desember 2023 melalui Promo Super EVeryday.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
Melalui promo ini, pelanggan yang memiliki kendaraan listrik dan home charging akan mendapat harga spesial sebesar Rp 850 ribu untuk biaya penyambungan baru daya 7.700 VA (1 fasa), atau untuk penyambungan daya 13.200 VA (3 fasa) hanya membayar sebesar Rp 3,5 juta.
“Kami siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Dimanapun SPKLU-nya listriknya pakai PLN dan kami siap baik secara jumlah pasokan maupun bisnisnya,” terang Doddy.
Untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik, PLN terus menambah jumlah SPKLU di Tanah Air. Hingga Maret 2022, dari total 267 unit SPKLU di Indonesia, sekitar 120 unit milik PLN dan tersebar di 92 lokasi di 46 kota.