WahanaNews-Gorontalo.co| Awal Februari 2022, Pemerintah Kota Gorontalo berencana memberlakukan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk semua satuan pendidikan.
Namun, rencana pemberlakuan PTM 100 persen masih mendapat pro dan kontra di masyarakat dan orang tua siswa.
Baca Juga:
Unggahan Minyak Goreng Bercampur Solar Resahkan Warga Gorontalo
Sebagian masyarakat ada yang mendukung PTM untuk segara dilaksanakan, ada juga yang masih ragu dengan PTM tersebut.
Sebab, menurut mereka bahwa masuknya Covid-19 varian Omicron di Indonesia menjadi ancaman baru bagi anak didik.
Salah satu Aktivis Gorontalo, Arlan menilai Pemerintah Gorontalo terburu-buru mengambil kebijakan PTM. Sementara capaian vaksinasi bagi lansia masih sangat rendah.
Baca Juga:
Sungai Meluap, Akses Jalan dan Jembatan di Gorontalo Terputus
Dirinya meminta agar pemerintah segera mengevaluasi kembali kebijakan PTM 100 persen yang akan diberlakukan bulan depan. Sebab, pemerintah pusat sudah memprediksi puncak gelombang Omicron akan naik pada Februari nanti.
"Dikhawatiran, naiknya kasus Omicron bakal berdampak bagi sekolah yang menerapkan kebijakan PTM 100 persen. Meskipun saat ini Gorontalo belum ada kasus Omicron" kata Arlan.
Arlan juga meminta pemerintah Gorontalo agar berani mengambil keputusan, untuk menunda rencana PTM 100 persen.