Menurutnya, hal yang harus ada pada Kepala BIN selanjutnya yakni optimalisasi strategi mitigasi hingga kontra intelijen yang terukur serta terintegrasi.
"Calon Kepala BIN, saya kira, dari kalangan TNI, seperti KSAD Jenderal Andika Perkasa, Marsdya (Purn) Dedy Permadi, Letjen (Purn) Doni Monardo, dan Marsdya (Purn) Kisenda Wiranata bisa jadi pilihan Presiden," katanya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Keempat nama itu semuanya pernah berkiprah di intelijen pasti punya pengalaman tinggal bagaimana memetakan kekuatan serta meminimalisasi kekurangan BIN selama ini agar kerja BIN ke depannya bisa efektif," imbuhnya.
"Persis dengan jabatan Panglima TNI, Kepala BIN dipastikan cenderung politis, karena Presiden-lah yang menentukan," tandas Herry.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Istana: Sabar Saja
Kabar mengenai pemilihan calon Panglima TNI ini ditanggapi oleh Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman.
Fajroel meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan Presiden Jokowi soal calon Panglima TNI.