"Pada 2025 ini yang pertama mengajukan inisiatif kerjasama baru Kabupaten Gorontalo dan Boalemo, namun yang progres-nya sangat cepat sampai saat ini baru Kabupaten Gorontalo. Olehnya kami berharap daerah lain bisa bekerja sama," kata perempuan yang akrab disapa Yayuk itu.
Lebih lanjut, ia mengatakan tantangan dan peluang penerapan SPBE di lingkungan pemerintah saat ini semakin besar.
Baca Juga:
Penyelenggaraan SPBE Pemerintah Provinsi Sulbar Meningkat Menjadi 3,70 Poin pada 2024
Terutama menyikapi kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat, dimana daerah dituntut untuk mengefektifkan semua jenis pekerjaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
"Kita diperhadapkan dengan efisiensi anggaran. Di satu sisi, kita dituntut untuk percepatan transformasi digital namun di sisi lain kita harus berhemat. Salah satu nilai positifnya, dengan efisiensi maka digitalisasi dapat didorong lebih maju. Rapat lewat zoom misalnya, tidak lagi tatap muka," imbuhnya.
Pengelolaan SPBE di Pemprov Gorontalo di 2024 terbilang sangat baik. Hasil pengukuran indeks SPBE Provinsi Gorontalo oleh Kemenpan dan RB di angka 4,13 atau predikat sangat baik.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Ikuti FGD Evaluasi SPBE Daring Bersama Kemenpan-RB
Dari enam kabupaten dan kota, hanya Bone Bolango yang meraih nilai 3 dengan predikat baik, sisanya di angka 2,40 poin dan 2,89 poin.
[Redaktur: Patria Simorangkir]