“Kalau tidak dibersihkan, performanya menjadi tidak optimal. Misalnya, dari kapasitas 55 MW, bisa turun menjadi 53 MW,” katanya.
Pemeliharaan dalam jangka waktu lebih pendek juga dilakukan enam bulan sekali.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Namun, pada tahapan ini, tidak sampai membongkar turbin sehingga prosesnya hanya berlangsung tiga hari.
Dedih menuturkan, kesenjangan pengalaman SDM operasional menjadi salah satu tantangan pemeliharaan PLTP Kamojang.
Jarak perekrutan pegawai yang terlalu jauh membuat pengalaman teknisi dan operator sangat timpang.
Baca Juga:
Baby Jill, Sosok Miliarder Muda dengan Kerajaan Bisnis Fenomenal di Asia Timur
Padahal, kecakapan merawat unit pembangkit dibentuk dari pengalaman bertugas.
Ia menyebutkan, perekrutan pegawai PLTP Kamojang pertama dilakukan sekitar awal 1983.
Sepuluh tahun berselang, ia bergabung bersama sekitar 120 pegawai lainnya.