"Kami akan merancang sistem kelistrikan yang stabil. Kami juga bangun smart grid dengan flexible generation, smart control center, dan smart distribution agar semua bisa tertangani dan proyek ini bisa jalan dengan baik," ujar Darmawan.
Kerja sama PLN dengan Masdar untuk penjajakan pasar EBT internasional juga menjadi salah satu momen penting bagi kedua pihak.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Darmawan pun mengatakan PLN sangat siap untuk ekspansi bisnis dan berlaga di kancah global.
"Salah satu tujuan transformasi bisnis yang kami lakukan adalah menjadi perusahaan kelas dunia. Saat ini, PLN memiliki kekuatan lewat subholding untuk lebih leluasa melakukan ekspansi bisnis. Bersama Masdar, PLN akan mengepakkan sayap lebih luas lagi dalam bisnis kelistrikan global," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Aldhaheri menyampaikan MoU antara PLN dan Masdar merupakan kelanjutan kerja sama bilateral antara UEA dan Indonesia. Khususnya, untuk sektor penting seperti pengembangan EBT di Indonesia dan eksplorasi pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Seperti kita ketahui bersama, ini merupakan kelanjutan dari hubungan baik antara Uni Emirat Arab dan Indonesia. Penandatanganan MoU ini bukti pentingnya sektor EBT untuk kita," kata Aldhaheri.[ss]