Sebelumnya, Asosiasi Nelayan di Provinsi Gorontalo telah menyoroti pengurangan jatah bahan bakar solar bersubsidi.
Ketua Asosiasi Nelayan Gorontalo, Carles Mantu mengaku, jatah BBM bersubsidi untuk nelayan terus menerus mengalami penurunan, dan membuat sejumlah nelayan tidak dapat melaut.
Baca Juga:
Unggahan Minyak Goreng Bercampur Solar Resahkan Warga Gorontalo
“Sebelumnya jatah nelayan 150 kilo liter (KL), kemudian turun menjadi 90 KL. Sekarang turun lagi jadi 60 KL, itu kapal tidak bisa lagi melaut karena harus menunggu. Apalagi sekarang sudah musim melaut. Kami mau beli solar non subsidi tidak sanggup,” kata Carles Mantu, saat rapat bersama Pemprov Gorontalo.
Carles mantu juga sudah mencurigai adanya permainan kotor para penimbun BBM bersubsidi di wilayah Gorontalo.
Saat itu, Charles Mantu juga meminta agar pihak berwajib menangkap para pemain BBM bersubsidi.
Baca Juga:
Sungai Meluap, Akses Jalan dan Jembatan di Gorontalo Terputus
“Masalah rekomendasi nelayan yang beredar di SPBU Talumolo itu siluman semua. Pemilik kapal yang meminjamkan rekomendasi kepada penampung-penampung tolong ditangkap. Kami nelayan yang memiliki rekomendasi merasa dirugikan,” tukasnya.[jef]