"Andaikan bantuan operasional maupun insentif guru ada di kami di kabupaten Gorontalo, maka kami prioritaskan Al Buruj. Kenapa? karena kami melihat luar biasa partisipasi yang berhubungan dengan STQ dan MTQ, selalu ada santri dari Al Buruj. Banyak TPQ cuma papannya saja yang ada, tapi tidak ada santri dan tidak ada ustadnya," kata Taufik.
Hal senada dikemukakan Ketua Tim Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Gorontalo Abdulrasjid Nomba, yang mengungkapkan sebuah survei bahwa Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia namun ada 65-72 persen warganya tidak bisa baca tulis Al Qur'an.
Baca Juga:
Jakpus Tuan Rumah MTQ ke-31 Tingkat DKI Jakarta, Sekko Denny Ramdany : Kita Harus Juara Umum
"Kenapa saya sampaikan ini? Sebab ciri muslim sejati itu ialah yang mencintai Al-Qur'an. Saya ucapkan selamat kepada anak anakku, kalian yang terpilih mudah mudahan jadi anak anak saleh dan salehah," tutur Rasjid.
Kepada para pengajar, ia berpesan untuk terus berbagi ilmu dengan para santri. Ia mengingatkan sabda Rasulullah S.A.W bahwa sebaik baik di antara umatnya adalah yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya kepada yang lain.
"Jadi profesi yang paling mulia itu adalah guru, khususnya guru mengaji. Insya Allah pahalanya terus mengalir," tambahnya.
Baca Juga:
Kasus Ambruknya Al Khoziny, Keluarga Korban Minta Proses Hukum Dijalankan
[Redaktur: Patria Simorangkir]