Gorontalo. WahanaNews.co -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menangani stunting (tengkes) secara serentak dimulai dengan mendata balita tengkes dalam upaya percepatan penurunan tengkes dan kemiskinan ekstrem di daerah itu.
"Kita menggelar rapat koordinasi untuk memastikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) secara serentak turun menangani tengkes dimulai dengan pendataan balita serta penetapan penanggung jawab wilayah," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki di Gorontalo, Senin.
Baca Juga:
Pemprov Gorontalo Tetapkan Delapan Indikator dalam RKPD 2025
Ia menyarankan agar saat pembagian formulir, setiap OPD juga sudah dibekali data nama dan alamat setiap keluarga sesuai kecamatan yang akan dikunjungi. Hal ini untuk mempermudah dan mempercepat pendataan sesuai target yang ditentukan.
"Kalau saat pendataan nanti jumlah ini mirip dengan jumlah keluarga kemiskinan ekstrem maka kemungkinan besar kita juga akan mengintervensi dengan pendekatan keperluan pangan keluarga. Jumlah kemiskinan ekstrem di Gorontalo kurang lebih 51 ribu berdasarkan data P3KE," kata Budiyanto.
Menurut data, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, hasil E-PPBGM 2023 pada bulan Agustus, jumlah balita yang berhasil diukur oleh Posyandu berjumlah 89.176 atau 94,6 persen.
Baca Juga:
Gorontalo Terbitkan Pergub Pedoman Penerbitan dan Lisensi Arsitek
Cakupan itu menduduki posisi tertinggi kedua di Indonesia.
Sebelumnya balita tengkes yang ditemukan di Posyandu berjumlah 5.132, namun data hasil SSGI 2022 menunjukkan harusnya berjumlah 22.823.
Hal ini disebabkan cakupan posyandu yang belum maksimal. Sehingga kunjungan setiap posyandu harus ditingkatkan dan perbaikan manajemen posyandu yang akan diaktifkan melalui pokjanal provinsi.