Tak cukup sampai disitu, FL (16) yang merupakan adik Ipar tersangka juga menjadi korban pembacokan saat hendak menolong sang ibu. Fifiya Laiko terkena sabetan parang di bagian kanan lengan tangannya.
“Karena sudah mendapatkan luka di bagian lengan kanannya, korban FL ini kemudian berlari ke halaman rumah dan berteriak minta tolong,” kata Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Agung Gumara Samosir kepada wartawan, Minggu (20/02/2022).
Baca Juga:
Unggahan Minyak Goreng Bercampur Solar Resahkan Warga Gorontalo
Takut ketahuan warga karena adik iparnya sudah berteriak minta tolong, tersangka langsung melarikan diri dengan membawa parang yang menjadi barang bukti dalam kejadian tersebut.
Belakangan, diketahui parang tersebut dibuangnya di perkebunan tebu yang berjarak sekitar 10 Km dari lokasi kejadian.
“Saat kejadian tersebut istri tersangka tidak berada di Rumah karena saat itu istri tersangka berada di rumah saudaranya,” Katanya menerangkan.
Baca Juga:
Sungai Meluap, Akses Jalan dan Jembatan di Gorontalo Terputus
Selang beberapa waktu kemudian, sekitar pukul 03.00 Wita, tersangka menyerahkan diri ke Polsek Paguyaman dan mengakui perbuatannya. Saat diperiksa Petugas kepolisian, Korban yang masih tinggal serumah dengan mertuanya mengaku sakit hati terhadap mertuanya.
“Motif pelaku melakukan perbuatannya karena sakit hati terhadap mertuanya. Katanya mertuanya sering ikut campur dengan urusan rumah tangganya,” kata Iptu Agung Gumara Samosir.
Aisyah Nau meninggal dunia saat menuju rumah sakit, sementara Husen Laiko dan Fifiya Laiko kini masih dirawat di rumah sakit.