WahanaNews-Gorontalo | PT PLN (Persero) akan menyerap listrik dari Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung. Ini dilakukan guna mendukung pemanfaatan sampah menjadi energi hijau.
Upaya PLN membuat gebrakan lewat EBT diapresiasi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia mengaku optimistis jika komitmen dijalankan dengan konsisten, Indonesia bisa memiliki listrik dari sumber-sumber yang berasal dari EBT pada tahun 2060.
Baca Juga:
PLN Beri Promo Diskon Tambah Daya 50% + 50% di Bulan Ramadhan
"Saya mengapresiasi kepada Pak Darmawan Prasodjo (Dirut PLN) yang sudah memahami bahwa memang sudah saatnya pelan-pelan kita bertransisi. Sampai nanti suatu hari di tahun 2050-2060-an kita bisa punya listrik dengan sumber dari full energi terbarukan," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan Pemprov Jawa Barat sedang mengerjakan TPPAS Legok Nangka dengan menggandeng perusahaan asal Jepang. Adapun dalam hal ini, PLN akan memasok dan mendistribusikan listrik dari pengolahan sampah tersebut.
Adanya TPPAS Legok Nangka diharapkan menjadi solusi dalam penanganan sampah di wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kolaborasi PLN dan PHRI yang Siap Wujudkan Bali Jadi Pusat Pariwisata Hijau
"Harapannya tidak ada lagi pengelolaan sampah yang sifatnya konvensional dan perilaku-perilaku buruk membuang sampah ke sungai, membakar sampah yang membuat polusi. Kebiasaan-kebiasaan itu harus sudah mulai ditinggalkan," ungkap Kang Emil.
Lebih lanjut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkap komitmen penyerapan listrik ini diwujudkan melalui nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang Penyediaan Tenaga Listrik dari Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka.
Dirinya bersama Ridwan Kamil menandatangani kesepakatan tersebut dalam acara Energy Transition Day di Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11). Darmawan berharap langkah ini dapat mendukung upaya pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060.