Ia mengatakan kerja sama dengan Provinsi Jawa Barat mengarah pada peningkatan pelayanan pengolahan dan pemrosesan akhir sampah di TPPAS.
"Jadi dalam menjalankan transisi energi agar bumi tidak lagi memanas PLN tidak bisa melakukan menjalankan tugas ini dalam suasana sendirian. Kita harus menghadapi tugas berat ini dalam suasana kolaborasi," ujar Darmawan.
Baca Juga:
Dorong Kemandirian Energi Bersih, ALPERKLINAS Apresiasi Kerjasama Pemprov Bali dan PLN Icon Plus Percepat Bangun PLTS Atap
Darmawan berharap kerja sama ini bisa menjadi inspirasi bagi semua daerah untuk lebih peduli pada lingkungan. Dengan begitu, semakin banyak daerah di Indonesia yang sadar untuk menciptakan lingkungan bersih.
"Jadi ini suatu kolaborasi sebagai contoh bagaimana kita bisa dalam skala besar bukan hanya di tingkat nasional tapi juga internasional," terangnya.
Setelah MoU ini, ungkapnya, masih ada kesepakatan perjanjian jual beli listrik yang akan dilakukan PLN dan pengembang yang ditunjuk oleh Pemprov Jabar. Dalam memanfaatkan sampah sebagai energi, PLN akan mendapatkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk menyerap listrik dengan tarif sesuai perundang-undangan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Komitmen PLN untuk Capai Net Zero Emission dengan Merangkul 63 Startup Energi
PLN juga berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Migas Utama Jabar (Perseroda) untuk mendorong transisi energi melalui penandatanganan nota kesepahaman.
-ADVERTISEMENT-
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis, Hartanto Wibowo mengatakan transisi untuk menuju energi bersih tak bisa dilakukan sendiri oleh PLN. Menurutnya, perlu kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Baca juga:
Jelang KTT G20, 6 Perusahaan Dukung Energi Hijau Lewat REC PLN
"PLN mengajak berbagai stakeholders untuk mendorong transisi menuju energi bersih. Dengan kolaborasi, maka transisi energi bisa cepat terwujud," ujar Hartanto.